GREBEG MAULUD DUSUN NGRAMBANG PONDOK BABADAN

Tradisi ratusan tahun yang semakin mendapat simpati


Ribuan warga berduyun duyun berbaris di sepanjang jalanan Ngrambang Desa Pondok Kecamatan Babadan, Sudah menjadi agenda rutin tahunan setiap maulid warga Ngrambang memperingati dengan mengadakan karnafal dan berakhir di masjid Al Hasan dengan menggelar prosesi berebut gunungan dan doa bersama. Penampilan dari drumband para siswa sekolah yang ada di Ngrambang, diikuti dengan arak arakan gunungan yang beirisi buah dan jajanan pasar mengekor dibelakangnya tumpeng. Dilanjutkan dengan kesenian gajah gajahan, dan unta yang merupakan representasi dar kesenian Ngrambang dipertontonkan,seluruh warga dari setiap RT berusaha menampilkan atraksi  untuk dipertontonkan di sepanjang jalan yang berakhir di Masjid Al Hasan.
Prosesi unikpun dilaksanakan di halaman masjid. Selepas semuanya berkumpul dan selesai melakukan karnafal para tokoh dan pejabat disatukan di halaman masjid disuguhi tarian pencak silat khas Ngrambang dari perwakilan anak,  kaum muda dan orang tua Ngrambang. DIsaksikan oleh ribuan penonton yang memadati halaman masjid.Prosesi ini berlanjut kepada  rebutan gunungan dan doa bersama yang digelar di serambi masjid dengan dihadiri seluruh masyarakt yang ada di Ngrambang.
Seluruh  sesepuh di Ngrambang mengakui bahwa kemasan prosesi arak arakan kesenian dan tumpeng ini sudah berjalan ratusan tahun. Dengan kemasan semakin tahun menjadi semakin meriah dengan penampilan yang semakin variatif.

Diungkapkan oleh kyai Muhammad Kasan bentuk tradisi ini hanya meneruskan generasi orang dahulu untuk memperingati bulan maulud sebagai bulan lahirnya kanjeng nabi Muhammad SAW. “Dimulai sejak dulu kala, seingat saya semenjak saya lahir tradisi ini sudah ada. Jika dahulu hanya gunungan dan iring iringanan jedor dengan berakhir membuat acara tasyakuran di Masjid Al Hasan. Mulai dikemas dengan baik semenjak tahun 80 an  dengan adanya penambahan kesenian gajah gajahan dan kesenian unta. Dan sekarang ditambah dengan berbagai acara, baik berupa pengajian, simaan dan penampilan berbagai kesenian yang ada di Ngrambang” tutur K.Muhammad Kasan  yang sekarang dipercaya sebagai ketua takmir Masjid Al Hasan.

Suharto, Kades Pondok : Biaya lebih dari 70 juta semuanya swadaya
Sementara Suharto lurah desa pondok  menambahkan  Pondok ini desa yang unik dengan  berswadaya dari warga berusaha mempertontonkan segala potensi berkesenian dari internal desa Pondok menjadi bagian tak  terpisahkan dari setiap perayaan hari besar Islam yang ada. “Bila dihitung anggaran kesemuannya menghabiskan dana lebih dari 70 juta dan kesemuanya merupakan swadaya dari warga dusun,” ungkapnya
Suharto bercerita bahwa potensi berkesenian di desanya sangat luar biasa dan aktif dalam memperingati berbagai even keagamaan. “Bila dusun Ngrambang sudah sejak ratusan tahun yang lalu memperingati grebeg maulud, dusun Kajang juga tidak mau ketinggalan mengadakan kemeriahan membuat karnafal pada peringatan  bulan rojab, juga dengan kemeriahan dan rangkaian kegiatan yang tidak kalah meriahnya,” Terangnya. Dirinya juga berusaha untuk kedepan dusuh Pondok juga menampilkan kemeriahan sehingga komplit dari setiap dusun yang ada punya kemasan kemeriahan yang tentunya jarang dimiliki oleh desa yang lain.
“Kami berupaya mengembangkan ini menjadi lebih besar. Dan alhamdulilah keberadaan peringatan grebeg maulud ini di 4 tahun yang akhir selama pemerintahan saya kemasannya semakin lama semakin besar dan menarik. Ini juga menjadi wujud eksistensi dari keberadaan kesenian yang ada di ngrambang. Segala potensi yang ada ditampilkan baik pada kesenian reyog generasi muda dan anak anak, kesenian unta,gajah gajahan hingga kesenian tradisional tanjidornya,” imbuhnya
Dirinya juga mengakui dukungan dari masyarakat luas baik alim ulama tokoh masyarakat dan masyarakatnya sendiri mengambil peran yang besar dalam kesuksesan  kemeriahan ini. ” Kedepan  kami rencanakan  untuk grebeg mauled ini tidak hanya keliling dusun tapi  keliling desa supaya kemeriahan ini  semakin besar dan member hiburan kepada lebih masayrakat yang lebih luas lagi”ungkap Suharto.
K.H. Sayuti farid : PCNU Respect terhadap kelestarian tradisi mauled di Ngrambang
K.H. Sayuti Farid selaku suriah PCNU yang secara khusus mendapat undangan hadir mengungkapkan salut dan respect atas tradisi maulidina yang diadakan oleh masjid Al Hasan Ngrambang desa pondok. “Ini mencerminkan kerukunan tokoh masyarakat dan pendidikan di Ngrambang, sehingga diharapkan dari kegiatan semacam ini akan berefek meningkatkan syiar pendidikan dan masjid di Ngrambang, Ini tidak lepas dari Masjid al Hasan sendiri sebagai lembaga yang membina madrasah,” ungkapnya.

Dirinya sangat sepakat dengan kebiasaan terbangan atau jedoran harus di pertahankan salah satunya dengan acara maulud nabi semacam ini, sehingga bisa menjadi wadah dan juga bukti akan keberadaan  masyarakat  yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap nilai berkesenian dan beragama yang baik. “Ini tentu sejalan dengan prinsip yang dipegang oleh NU yaitu  relevan dengan prinsip ushul fiqh, "al-Muhafadhah 'ala al- Qodimi as-Shalih wa al-Akhdu bi al-Jadid al-Ashlah" memelihara mempertahankan tradisi yang baik, dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik,”ungkapnya

KH. Sayuti Farid menekankan akan pentingnya tradisi yang mengarah kepada syiar agama mengingat ketergerusan budaya akibat modernisasi disamping juga tantangan dari wawasan yang dikembangkan sekelompokan orang, yang menganggap keberadaan berjanjen, terbangan, tumpengan maupun genduren  tidak sejalan dengan ajaran islam atau bid’ah. “kami tidak setuju dengan pemikiran semacam itu. Justru sebaliknya kami respect dan mendukung kepada acara semacam ini,” ujarnya
K. Sayuti juga mengemukakan butuh dukungan dari pemerintaha maupun tokoh masyarakat yang lain Baik moril maupun spiritual, sehingga keberadaan kesenian dan kegiatan keagamaan ini bisa terelenggara dengan lestari.

Supriyadi Camat Babadan: Salut terhadap kekompakan warga
Hal senada di sampaikan oleh Drs. Supriyadi MM dirinya berharap acara ini meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kemasyarakat Pondok dan Babadan pada umumnya. Dengan derajat keimanan dan ketaqwaan yang tinggi dapat memberi sumbangan kepada pemeirntah untuk menciptakan iklim kondusif dan keamanan. Camat Babadan ini juga berharap bisa terus berlanjut tidak hanya di Ngrambang tapi bisa ke dusun yang lain. Sikap mental bisa dibangun dan meningkat.
Supriyadi berkomentar dari kekompakan ini mencerminkan kegotongroyongan  dan kebersamaan yang khas. “Saya setuju bahwa hal semacam ini kedepan dibuat dengan kemasan lebih menarik dan lebih meriah lagi. Asset semacam ini tentu menjadi cirri khas dari Pondok khususnya Ngrambang dan jarang dimiliki oleh daerah yang lain.  Dengan hanya dukungan dari 1 dusun saja tetapi sudah bisa membuat even yang sebesar ini,” ungkap mantan camat Sukorejo ini.

Komentar

  1. YaAllah dah brp thun gak mnghadiri grebeg maulid ngrambang pengiiiiiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BATORO KATONG dan PONOROGO

Ahmad Rony Yustianto, ST. Anak Ngunut yang sukses di Bisnis Property

KOLIQ AGUSDIANTO, SE PENGUSAHA ASLI PONOROGO