Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

BERSIH DUSUN JOGORAGAN

Gambar
Sabtu 20/09/2014 Tontonan wayang kulit Seni Kataman Nabi dalam rangka bersih dusun jogoragan Ngunut 4. Acara yang diadakan tiap taun di dusun jogoragan ini dinamakan bersih dusun atau orang jawa bilang Ngruwat Dusun, Sebelum di adakan pagelaran wayang , sebelumnya para penduduk dan para tokoh-tokohnya mengadakan doa bersama dan sholawatan guna memohon agar desa nya terhindar dari malapetaka.acara sederhana tersebut ternyata juga menghipnotis para penonton yang datang bukan hanya dari desa Ngunut. Ruwatan tersebut menurut orang jawa untuk menghindari Betoro Kolo, Semua warga berharap mudah-mudahan dibebaskan dari belenggu ketidak berdayaan dan dimudahkan cari sandang pangan, hidup rukun berdampingan satu sama lain. Berikut sekilas tentang Betoro Kolo   versi Pewayangan Jawa : Ketika Batara Guru dan istrinya, Dewi Uma terbang menjelajah dunia dengan mengendarai Lembu Andini, dalam perjalanannya karena terlena maka Batara Guru bersenggama dengan istrinya di atas kendaraan suci L

KELUHAN PETANI DI MUSIM KEMARAU

Gambar
Air adalah sumber kahidupan lalu bagaimanakah jika musim kemarau seperti ini....??? Kali ini  KIM telah mensurve beberapa kondisi pertanian di ponorogo terkait musim kemarau panjang.dari berbagai jenis petani kebanyakan mengeluhkan sulitnya bahan bakar solar untuk mesin pengairan dan pupuk, di Ngunut sendiri khususnya pupuk juga sangat sulit didapatkan oleh para petani.dan terkait sulit nya bahan bakar solar ada sebuah ide baru untuk mengatasinya.para petani yang semula memakai mesen diesel kini beralih ke mesin dinamo yang menggunakan listrik,tapi itu semua juga masih terkendala karena jauhnya lokasi lahan dari kabel jaringan listrik yang ada.jadi kebanyakan yang beralih ke mesin dinamo tersebut adalah petani yang lahanya dekat dengan tiang listrik dan kabel jaringan.sementara yang lokasi lahanya jauh masih bertahan dengan mesen disel yang memakai solar. Semoga pemerintah bisa mengatasi keluhan para petani di musim kemarau sperti ini, karena tidak jarang para petani yang menelan