SDN 3 Trisono Babadan Lolos Penilaian Administrasi Jawa Timur
Tekad Sukseskan Kultur Budaya Cinta Lingkungan
Perasaan terkejut tak menyangka bergejolak di hati ibu Siti Ruqoyah, S.Pd Kepala SDN 3 Trisono ini tidak mengira sama sekali sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten dan maju ke tingkat propinsi, bahkan juga lolos dalam penilaian administrasi. “ Saya tidak menyangka sekolah yang kecil di ujung utara Ponorogo, bisa mencapai hal semacam ini . Apalagi kompetitor untuk adiwiyata notabene merupakan sekolah yang besar dengan segala kelebihannya,” terangnya.
Mengingat tahapan penilaian terus berkembang menuju action di lapangan setelah lolos penilaian adminstrasi, sekolah ini dengan cepat mengambil langkah untuk lebih serius mengerjakan segala prasyarat yang berhubungan dengan lingkungan.” Kami persiapkan KTSP, RKAS dan pembenahan sampah, ruang terbuka hijau, penghijaun dan penataan taman, untuk tahap selanjutnya. Sebenarnya saya sudah sejak muda sangat suka tanaman, mencintai lingkungan yang asri dan indah. Tetapi setelah ada adiwiyata ini saya semakin bersemangat untuk lebih menerapkan cinta lingkungan kepada para siswa,“ ujar ibu 56 tahun ini.
Ibu Siti Ruqoyah mengungkapkan bagaimana awalnya niatannya menjadikan lingkungan yang bersih rindang dan asri digunakan oleh sekolah untuk menjadikan para siswa agar nyaman dalam belajar. Dengan adanya adiwiyata dirinya berharap bisa mengangkat citra sekolah di Trisono. “Lebih lagi sekarang banyak bencana sehingga harapannya bisa menyadarkan kepada siswa bahwa keberadaan bencana ini tidak lepas dari ulah tangan manusia. Dengan cinta lingkungan diharapkan tumbuh kesadaran sejak dini bagi mereka,” terangnya yang sudah mengabdi di SD Trisono 3 sejak tahun 2005.
Sementara Pebruanto Panca Nugroho selaku koordinator Adiwiyata SDN 3 Trisono menjelaskan sampai saat ini sekolahnya sudah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan lingkungan dan steak holder untuk bisa memberikan kontribusi terhadap lingkungan yang ada. “Pada awalnya kajian kami mengangkat tentang krisis air dan ternyata ini bisa mengantarkan portofolio kita lolos dalam penilaian adminsitrasi. Saat ini kami konsentrasi meningkatkan sarana dan prasarana, mohon restunya untuk bisa lolos dalam penilaian lapangan,” terangnya. Dirinya berharap dengan adanya adiwiyata warga sekolah dan lingkungan di Trisono khususnya bisa mempunyai kultur budaya yang cinta lingkungan.
Perasaan terkejut tak menyangka bergejolak di hati ibu Siti Ruqoyah, S.Pd Kepala SDN 3 Trisono ini tidak mengira sama sekali sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten dan maju ke tingkat propinsi, bahkan juga lolos dalam penilaian administrasi. “ Saya tidak menyangka sekolah yang kecil di ujung utara Ponorogo, bisa mencapai hal semacam ini . Apalagi kompetitor untuk adiwiyata notabene merupakan sekolah yang besar dengan segala kelebihannya,” terangnya.
Mengingat tahapan penilaian terus berkembang menuju action di lapangan setelah lolos penilaian adminstrasi, sekolah ini dengan cepat mengambil langkah untuk lebih serius mengerjakan segala prasyarat yang berhubungan dengan lingkungan.” Kami persiapkan KTSP, RKAS dan pembenahan sampah, ruang terbuka hijau, penghijaun dan penataan taman, untuk tahap selanjutnya. Sebenarnya saya sudah sejak muda sangat suka tanaman, mencintai lingkungan yang asri dan indah. Tetapi setelah ada adiwiyata ini saya semakin bersemangat untuk lebih menerapkan cinta lingkungan kepada para siswa,“ ujar ibu 56 tahun ini.
Ibu Siti Ruqoyah mengungkapkan bagaimana awalnya niatannya menjadikan lingkungan yang bersih rindang dan asri digunakan oleh sekolah untuk menjadikan para siswa agar nyaman dalam belajar. Dengan adanya adiwiyata dirinya berharap bisa mengangkat citra sekolah di Trisono. “Lebih lagi sekarang banyak bencana sehingga harapannya bisa menyadarkan kepada siswa bahwa keberadaan bencana ini tidak lepas dari ulah tangan manusia. Dengan cinta lingkungan diharapkan tumbuh kesadaran sejak dini bagi mereka,” terangnya yang sudah mengabdi di SD Trisono 3 sejak tahun 2005.
Para siswa dan guru sedang menciptakan kultur budaya lingkungan |
Sementara Pebruanto Panca Nugroho selaku koordinator Adiwiyata SDN 3 Trisono menjelaskan sampai saat ini sekolahnya sudah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan lingkungan dan steak holder untuk bisa memberikan kontribusi terhadap lingkungan yang ada. “Pada awalnya kajian kami mengangkat tentang krisis air dan ternyata ini bisa mengantarkan portofolio kita lolos dalam penilaian adminsitrasi. Saat ini kami konsentrasi meningkatkan sarana dan prasarana, mohon restunya untuk bisa lolos dalam penilaian lapangan,” terangnya. Dirinya berharap dengan adanya adiwiyata warga sekolah dan lingkungan di Trisono khususnya bisa mempunyai kultur budaya yang cinta lingkungan.
sipp.. terus majukan dunia pendidikan nasional...
BalasHapussalam satu profesi "GURU"