Hj Mardiana Indraswati Anggota DPR RI Asli Ponorogo pejuang tulen UMKM

Mardiana Indraswati DPR RI Asli Ponorogo
Ibu Hj. Mardiana Indraswati begitu ramah menyapa setiap tamu yang hadir. Ketika di temui di kediamannya rumah model jawa kuno yang luas di desa Kertosari Babadan . Sambil menikmati nasi pecel berbungkus daun pisang. Pantas saja aktifitas kesibukan menjadikan dirinya jarang berada di rumah dan menikmati makanan khas Ponorogo tempatnya menghabisakan masa kecil dan sekolahnya. Waktunya sekarang sebagian dihabiskan di Jakarta untuk menjalankan bisnisnya selain juga tugasnya sebagai anggota DPR RI. Sosok ibu ini berusaha mengingat memory tentang awal mulanya berkarir di dunia politik. 

Ibu 3 anak ini bercerita bagaimana awal dari kegemarannnnya berorgansiasi pada waktu menempuh bangku sekolah menjadikan dirinya tidak mau berlama lama berada di dunia pendidikan “Saya selepas sekolah formal kuliah kemudian menjadi dosen di Bandung mengikuti suami yang berprofesi sebagai kontraktor dan arsitek.” Ungkapnya.

Hingga era reformasi tiba dirinya merasa terpanggil untuk  utnuk mencalonkan diri menjadi wakil rakyat melalui bendera PAN . Ini tidak lepas dari keberadaan sang kakan ipar yang tidak lain  adalah Amin Rais sang pendiri partai ini sendiri.

Ibu Indras panggilan akrabnya mengemukakan alasan lain yang  lebih mendominasi untuk terjun ke dunia politik adalah rasa keprihatinan  dan perasaan ingin merubah keberadaan masyarakat melalui perjuangan di dewan. Perjuangan ini tidak sia sia , akhirnya sukses dilalui hingga sekarang menginjak pada periode jabatan DPR RI ke 2.

Basic dunia usaha yang awal digelutinya tidka serta merta di lupakan begitu saja setelah menajdi anggota dewan yang terhormat. Justru dirinya begitu getol memperjuangkan, semakin keras berteriak memperhatikan nasib para pengusaha kecil dalam hal regulasi kebijakan dan keberadaan sarana dan prasarannya.
“Regulasi aturan pemerintah memaksakan kita untuk terjun menjadi bagianya ini adalah bagian dari diri saya untuk berjuang memprhatikan kepentingan masyarakat yang memang secara riil harus diperjuangkan melawan terhadap korporasi besar yang ada” ungkapnya lantang.

Sosok ibu asli Ponorogo ini juga tidak enggan berbagi cerita bagaimana dirinya sangat sulit untuk bisa memperjuangkan kepentingan industry kecil. Mengingat begitu kuatnya kepentingan bisnis kelas kakap yang tidak ingin porsi koe bisnisnya terpotong oleh usaha kecil menengah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BATORO KATONG dan PONOROGO

Ahmad Rony Yustianto, ST. Anak Ngunut yang sukses di Bisnis Property

Trik Rahasia Mendapatkan Bantuan Modal Usaha Kecil dengan Bunga 6%