Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Santri Peraih Beasiswa Programmer itu Nyantri dan Bersekolah di Desa Ngunut

Gambar
KIM Batoro Katong, Ponorogo - Era Revolusi Industri 4.0 dan era Society 5.0 tidak lepas dari keterkaitan dengan manusia itu sendiri. Adanya perkembangan teknologi, mau tidak mau menuntut manusia untuk mampu beradaptasi cum menyesuaikan diri. Revolusi industri 4.0 membuat manusia menjadi lebih modern karena memiliki akses terhadap teknologi, sedangkan Society 5.0 adalah masa di mana teknologi-teknologi menjadi bagian dari manusia. Salah satu cara menjawab perkembangan zaman, telah dilakukan oleh salah satu santri asal Kabupaten Ponorogo dengan menekuni dunia programmer. Dunia yang erat kaitannya dengan era saat ini. Santri itu bernama Wahyu Agus Arifin, seorang santri PP Sabilul Muttaqin (Yayasan Ikatrina Ngunut Babadan) yang konsisten berkecimpung di dunia programmer hingga berhasil mendapat beasiswa dari Dignitas Academy. Sebuah lembaga pendidikan eksklusif yang berkampus di kawasan Pondok Gede Bekasi dan berfokus dalam pengembangan IT teknologi, digitalisasi seni, serta kreativitas.

Animo Tinggi Vaksinasi Desa Ngunut

Gambar
KIM Batoro Katong, Ponorogo - Kesekian Kalinya, vaksinasi covid-19 dihelat di aula Balai Desa Ngunut, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.  Hingga hari ini, animo warga masyarakat dalam mengikuti vaksin masih tinggi.  Hal ini terlihat dari antrean ratusan calon peserta vaksin yang begitu antusias. Pemerintah Desa Ngunut memang terus aktif meminta jadwal vaksinasi ke Dinas Kesehatan Ponorogo hingga memungkinkan semua warga Ngunut sudah tervaksin.  Tua muda besar selalu berusaha agar bisa mendapat vaksin.  Minus mereka yang memiliki komorbiditas seperti itu.  "Untuk vaksinasi, kita harus aktif berkomunikasi dengan Dinkes, agar tahu kapan menjatuhkan sesekali meminta agar serangan. Kalau tidak begitu, target kita pasti molor."  Ucap Siti Khotijah, Kepala Desa Ngunut di lokasi acara. Pada kesempatan kali ini, Dinas Kesehatan Ponorogo memberikan vaksin jumlah 250 dosis yang diberikan bagi kalangan umum.  Melalui ketua RW-RT dan perangkat, informasi vaksinasi dan distribusi blang

Musrenbangdes Desa Ngunut Tahun 2022

Gambar
KIM Batorokatong, Ponorogo - Musyawarah adalah salah satu bentuk pengamalan Pancasila sila ke empat. Pelibatan berbagai elemen masyarakat untuk mencapai kemufakatan bersama apalagi di lingkup pemerintah desa adalah hal yang baku. Sejalan dengan ini, malam ini digelar Musyawarah Pembangunan Desa (Musrenbangdes) RKPDes Tahun 2022. Acara yang bertempat di Aula Balai Desa Ngunut ini dihadiri oleh Camat Babadan, BPD, LKMD, LPMD, perwakilan perempuan, ketua RT-RW se Desa Ngunut, Karang Taruna, dan perwakilan dari  ormas Nahdlatul Ulama - Muhammadiyah. Dalam sambutanya, Kepala Desa Ngunut menyampaikan sejumlah pencapaian yang telah dicapai di tahun 2021, hingga menginformasikan beberapa hal terkait program pemerintah kabupaten dan desa. Camat Babadan yang diwakili oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat (Pemas) menambahkan beberapa poin alokasi dana untuk RT. "Setelah turun peraturan bupati, nantinya akan ada pagu indikatif ADD tentang alokasi dana operasional RT yang bisa digunakan untuk rapa

Musdes RKPDes Desa Ngunut 2021

Gambar
KIM Batorokatong, Ponorogo - Desa sebagai unit terkecil dan terdepan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, sekaligus menjadi institusi terdepan menguatkan karakter dan jati diri bangsa dituntut mempunyai perencanaan yang komprehensif demi tercapainya pembangunan yang berkala dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan "grand design" pembangunan desa, praktis membutuhkan partisipasi semua elemen guna merumuskan berbagai perencanaan desa. Baik itu jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Musyawarah RKPDes Desa Ngunut yang diselenggarakan malam ini di Ruang Pertemuan Desa Ngunut, tidak lain bertujuan untuk menyusun dan merumuskan rencana kerja Pemerintah Desa Ngunut jangka menengah secara baik, matang, dan berkualitas dalam menentukan pokok-pokok kebijakan arah pembangunan Desa Ngunut di tahun anggaran 2022. RKPDes disusun oleh Sekretaris Desa, perangkat desa, LPMD, KPMD, BPD dan berbagai unsur masyarakat termasuk ketua RW dan organisasi pemuda desa Karang Taruna Abdi Karya.

Pakai Pakan Fermentasi dan Punya Dokter Hewan Khusus

Gambar
 Desa Ngunut ingin mencari ciri khasnya sendiri. Kelompok peternak Raja Mendha (Raja Kambing) berdiri di salah satu desa di Kecamatan Babadan, Ponorogo, itu. Ada 16 peternak kambing ikut berhimpun dengan piaraan kambing jenis etawa, boer, domba, dan kambing jawa. "Jumlah ternak 128 ekor kambing," kata Kepala Desa (Kades) Ngunut Siti Khatijah. Raja Mendha baru berdiri setahun lalu.  Namun, perkembangannya pesat bukan yang utama. Peternak mampu memproduksi  pakan fermentasi. Pakan tahan lama itu berbahan rumput gajah, bekatul, kangkung, ampas kelapa, dan titen. Para peternak tidak perlu repot mencari pakan kambing saban hari.  "Bisa mengatur cadangan pakan ternaknya sesuai kebutuhan,'' jelas Siti. Raja Mendha ternyata juga sudah  memiliki dokter hewan khusus. Anggota kelompok tak harus pusing jika kambingnya sehat, karena ada dokter hewan yang selalu siap membantu perawatan hewan yang sakit. Berkat pakan fermentasi dan perawatan yang terjamin, bobot kambing bertamb

Mencegah Anosmia Empati di Desa

Gambar
KIM Batorokatong, Ponorogo-Pandemi covid-19 hingga saat ini belum juga menunjukkan kata usai. Bahkan varian baru yang lebih ganas terdeteksi sudah masuk ke Indonesia. Korban satu persatu berjatuhan, berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus juga terus dilakukan. Beberapa pekan belakangan angka kematian akibat terjangkit virus covid-19 menunjukkan gejala fluktuatif, namun data perhari masih relatif tinggi. Kematian akibat pandemi tidak hanya didominasi oleh wilayah perkotaan dengan mobilitas tinggi, namun juga merambah hingga ke desa-desa. Tidak terkecuali di Desa Ngunut yang mana Kecamatan Babadan sendiri beberapa waktu lalu sempat masuk ke dalam kategori zona merah.  Sedikit berbeda dengan wilayah perkotaan, masyarakat pedesaan masih menjunjung tinggi kearifan lokal berupa sikap gotong royong dan saling peduli, tak terkecuali masyarakat Desa Ngunut. Anosmia (mati rasa) yang biasa dirasakan oleh penderita covid-19, tidak serta merta menjadikan masyarakat desa menjadi anosmia untuk

Cara Unik Masjid Syuhada Mensyiarkan Sunnah Aqiqah

Gambar
KIM Batoro Katong, Ponorogo - Pada dasarnya, hukum aqiqah bagi umat muslim adalah sunnah muakkad. Kesunnahan meneladani apa yang dilakukan Nabi Muhammad, penghulu umat Islam saat ada anak yang dilahirkan. Syariat sunnah Nabi satu ini, merupakan tanggung jawab orang tua, sedangkan jika sang anak hingga akil baligh belum sempat dilaksanakan aqiqah, maka hukum kesunahannya gugur bagi orang tuanya. Tanggung jawab aqiqah orang tua menjadi terputus karena kemandirian si anak. Sementara agama memberikan pilihan kepada seseorang yang sudah baligh untuk mengaqiqahkan dirinya sendiri atau tidak. Tetapi baiknya, ia mengaqiqahkan dirinya sendiri untuk menyusul sunnah aqiqah yang luput di waktu kecilnya. Sebagai daerah yang mayoritas warganya beragama muslim, di Desa Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo ada satu masjid yang membuat Program Titip Aqiqah. Program yang sudah berjalan kurang lebih 10 tahun ini, cukup efektif mendorong semangat umat Islam disekitar masjid untuk melakukan aqiqah.

KAITAN MAKAM KAUMAN NGUNUT DAN PALANG NGUNUT

Gambar
  KIM Batoro Katong, Ponorogo - Sebelum membahas Makam Kauman, ada bahasan yang cukup menarik untuk dijadikan pendahuluan. Yakni pemakaian istilah Kauman. Kawasan yang disebut dengan istilah Kauman ini, terindikasi kuat terkait dengan kesamaan pola ruang kota kerajaan Jawa Islam di mana alun-alun dijadikan sebagai inti. Karena belum menemukan literatur booster, penulis menduga bahwa Kawasan Kauman yang ditemukan oleh kaum agamawan/kaum santri ini adalah bagian dari Kadipaten Polorejo. Ya, seorang kadipaten yang semasa dengan momen saat Susuhunan Pakubuwana II menyingkir ke Ponorogo. Di timur wilayah yang Mulus Kauman ini sempat terdapat 1 pasar kecil yang indah "Pasar Ngarung". Besar kemungkinan Pasar Ngarung ini adalah sisa-sisa dari peradaban Kadipaten Polorejo, yang dulunya berupa alun-alun. Meski masih berupa praduga, setidaknya bisa dipastikan bahwa kawasan Kauman ini dapat menjadi salah satu bukti kuat akan adanya Kadipaten Polorejo. Kelanjutan bahasa yang diperluas in

Semarak Pasar Ramadhan Desa Ngunut

Gambar
KIM Batoro Katong, Ponorogo - mpai hari ini, Sabtu (24/04) terhitung sudah sepekan Pasar Ramadhan digelar di halaman Kompleks Pertokoan Bumdes Desa Ngunut. Kian hari, pengunjung Pasar Ramadhan terlihat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain berlokasi di tempat yang cukup strategis, juga didukung oleh kreatifitas warga Karang Taruna Abdi Karya Desa Ngunut dalam mengemas beragam acara sehingga menambah kemeriahan dan semarak suasana Pasar Ramadhan. Setelah penampilan live musik akustik dan grup hadroh-banjari  di pekan ini, rencananya tim dari Karang Taruna Abdi Karya juga akan menggelar beberapa even lanjutan. Sesuai jadwal yang terpampang di lokasi, hari ini ada acara Ngabuburit Bareng dengan mendatangkan Ahmad Zetyos untuk menambah kemeriahan Pasar Ramadhan. Animo masyarakat cukup besar, terbukti dengan membludaknya pengunjung Pasar Ramadhan sore hari ini. Selain itu, ada lomba swafoto ( selfie ), lomba anak islami tingkat TK/Sederajat juga tingkat SD/Sederajat, dan berb

PASAR RAMADHAN DAN KERINDUAN SUASANA RAMADHAN

Gambar
KIM Batoro Katong, Ponorogo - Rintik hujan menyertai giat Pasar Ramadhan perdana yang diadakan oleh Pemerintah Desa Ngunut bersama Tim Penggerak PKK dan Karang Taruna Abdi Karya pada tanggal 18 April 2021. Acara yang diselenggarakan mulai tanggal 18 April hingga 8 Mei 2021 ini mengambil tema Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Yang Mandiri, Hebat & Bermartabat.  Pembukaan Pasar Ramadhan Desa Ngunut sore ini mendapat kunjungan dari Bapak Suseno, Camat Babadan. Beliau memberikan pengarahan dan saran untuk menambah daya tarik Pasar Ramadhan. "Acara ini dapat memicu kreatifitas warga desa. Dengan tuntutan menyemarakkan Bulan Suci Ramadhan dan himbauan dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo maka warga desa akan berpikir lebih masak. Berusaha mengemas sedemikian rupa agar terlihat berbeda dengan desa lain", tutur beliau saat mengunjungi lapak Pasar Ramadhan Desa Ngunut.  Foto Bersama Bapak Suseno (Camat Babadan) Selain Pasar Ramadhan yang dikoordinir oleh ibu-ibu PKK, acara in

KARANG TARUNA ABDI KARYA DAN RESILIENSI SOSIAL

Gambar
KIM Batoro Katong, Ponorogo - Pergerakan karang taruna pada dasarnya terus berfokus di bidang kesejahteraan sosial masyarakat. Dalam praktiknya, berbagai program kerja juga harus diselaraskan dengan kondisi dan dinamika yang berkembang. Kondisi pandemi covid-19 yang cukup memukul ekonomi masyarakat tanpa terkecuali, mengakibatkan dampak yang begitu kompleks. Di sisi lain, bantuan sosial dari pemerintah yang bersifat membantu tidak mungkin bisa menutup semua kebutuhan primer masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil. Saat menghadapi bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, budget pengeluaran masyarakat pasti akan meningkat. Menyikapi hal ini, Karang Taruna Abdi Karya Desa Ngunut merasa perlu mengadakan sebuah even guna membantu pelaku usaha dan masyarakat kecil agar bisa bertahan di tengah pandemi. Peran kecilpun, sama artinya dengan menyalakan api kecil kebermanfaatan. Semakin banyak nyala api kecil yang dipantik, suatu saat pasti akan menjadi nyala api yang besar dan semakin terasa