Diklat Tajhizul Mayyit, Edukasi Mengurus Jenazah secara Islami


KIM Batorokatong, Ponorogo - Menjelang Puncak Peringatan Hari Santri Nasional yang akan digelar Oktober nanti, Keluarga Besar MWC NU Babadan mulai menghelat berbagai rangkaian agenda acara. Kali ini bertempat di Masjid At Taqwa Desa Ngunut, panitia pelaksana Peringatan HSN 2022 MWC NU Babadan sedianya akan mengadakan Diklat Tajhizul Mayyit. Diklat yang akan diikuti oleh sejumlah 100 lebih peserta ini, adalah upaya mengedukasi warga masyarakat agar mampu mengurus jenazzah secara syar'i dan islami.

Sugiharto, ketua panitia diklat saat ditemui tim KIM Batorokatong menjelaskan bahwa diklat ini dilaksanakan oleh PAC GP Ansor Babadan dan PAC Fatayat NU Babadan dengan menggandeng DPAC FKDT Babadan dan LP Maarif Kecamatan Babadan.

"Diklat ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional 2022 MWC NU Babadan. Leading sector-nya adalah Ansor dan Fatayat Babadan. Kami juga menggandeng sejumlah pihak diantaranya FKDT dan LP Maarif. Sebelumnya, diklat ini juga sudah dikomunikasikan dengan Kepala KUA Kecamatan Babadan, dan alhamdulillah beliau mendukung penuh," jelas Sugiharto.

Pria yang juga pengurus harian PAC GP Ansor Babadan ini menambahkan, edukasi pengurusan jenazah selama ini kerap mengandalkan modin yang ada di tiap desa. Namun, dalam praktiknya keberadaan modin sering menemui beberapa hambatan terkait keterbatasan SDM. Diklat ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara mengurus jenazah yang baik dan benar secara syar'i dan islami. Hal ini penting agar jenazah muslim mendapatkan penghormatan yang semestinya. Selain itu, dengan adanya warga masyarakat yang mempunyai pengetahuan tajhizul mayyit, tentu dapat membantu meringankan tugas modin desa.

Sampai hari ini, kuota yang semula dibatasi maksimal 100 peserta telah sepenuhnya terpenuhi. Namun terkait dengan tingginya animo masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta, panitia sepakat untuk menambah kuota tambahan. Hal ini membuktikan bahwa diklat semacam ini benar-benar diperlukan oleh warga masyarakat Kecamatan Babadan yang mayoritas berpenduduk muslim.

Diklat Tajhizul Jenazah ini akan diampu langsung oleh Kiai Muhammad Nur Sholihin dari PC LDNU Ponorogo. Kiai yang sempat menjabat sebagai Ketua PC LBM NU Ponorogo ini, juga sering mengisi diklat serupa di berbagai daerah. Hal yang berbeda, panitia diklat kali ini menyediakan buku materi panduan untuk semua peserta. Adapun biaya diklat tertera Rp.25.000,- dengan fasilitas sesuai yang tertera di dalam flyer kegiatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BATORO KATONG dan PONOROGO

Ahmad Rony Yustianto, ST. Anak Ngunut yang sukses di Bisnis Property

KOLIQ AGUSDIANTO, SE PENGUSAHA ASLI PONOROGO