Santri Peraih Beasiswa Programmer itu Nyantri dan Bersekolah di Desa Ngunut



KIM Batoro Katong, Ponorogo - Era Revolusi Industri 4.0 dan era Society 5.0 tidak lepas dari keterkaitan dengan manusia itu sendiri. Adanya perkembangan teknologi, mau tidak mau menuntut manusia untuk mampu beradaptasi cum menyesuaikan diri. Revolusi industri 4.0 membuat manusia menjadi lebih modern karena memiliki akses terhadap teknologi, sedangkan Society 5.0 adalah masa di mana teknologi-teknologi menjadi bagian dari manusia.

Salah satu cara menjawab perkembangan zaman, telah dilakukan oleh salah satu santri asal Kabupaten Ponorogo dengan menekuni dunia programmer. Dunia yang erat kaitannya dengan era saat ini. Santri itu bernama Wahyu Agus Arifin, seorang santri PP Sabilul Muttaqin (Yayasan Ikatrina Ngunut Babadan) yang konsisten berkecimpung di dunia programmer hingga berhasil mendapat beasiswa dari Dignitas Academy. Sebuah lembaga pendidikan eksklusif yang berkampus di kawasan Pondok Gede Bekasi dan berfokus dalam pengembangan IT teknologi, digitalisasi seni, serta kreativitas. 

Dilansir dari NU Online Jatim (29/11), pria mantan Ketua PC IPNU Ponorogo ini mengakui awal tertarik dunia teknologi yakni semenjak duduk di bangku SMP.

"Sejak SMP saya sudah tertarik dengan dunia teknologi, dimulai dari desain grafis sampai  ngotak-ngatik  blogger ," kata Wahyu, sapaan akrabnya.

Berdasarkan penelusuran tim KIM Batoro Katong, Wahyu pernah tercatat sebagai siswa di SMP Ma'arif 3 yang berlokasi di Desa Ngunut Ponorogo. Saat itu dari sejumlah siswa seangkatan, Wahyu tergolong siswa favorit seorang guru honorer di SMP Maarif 3 bernama Muhammad Trihan. Hal itu dikonfirmasikan sendiri oleh pria yang kerap disapa Pak Trihan ini saat ditemui disela kesibukannya mengajar di SMK PGRI 2 Ponorogo.

"Iya, benar. Wahyu adalah siswa saya di SMP Ma'arif 3 Ponorogo saat itu. Cukup dekat dengan saya dibanding siswa lainnya. Selain aktif di kepramukaan, dia dulu memang sering meminta saya untuk mengajari perihal desain grafis sederhana dan dunia blogger. Itupun dilakukan pasca sekolah usai dan saat saya punya waktu luang." terang beliau.

Tambahan informasi, beasiswa programmer tersebut berhasil diperoleh setelah melalui beberapa tahapan seleksi, yakni pendaftaran online, hingga tahapan wawancara. Dari total keseluruhan 563 orang yang mengikuti test, Wahyu berhasil menjadi salah satu diantara 11 peserta terpilih yang mendapatkan kesempatan beasiswa tersebut. Pun, ia juga menjadi salah satu dari tiga anggota yang terpilih dalam On The Job Training (OJT) di bulan pertama. Sebuah tahap yang dikhususkan bagi mereka yang dianggap mampu dan memiliki kemampuan lebih dalam menyelesaikan permasalahan proyek. Pendidikan ini berlangsung selama September hingga Desember. 


Komentar

  1. Terima kasih.. semuanya seluruh masyarakat Desa Ngunut Babadan Ponorogo tanpa terkecuali

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BATORO KATONG dan PONOROGO

Ahmad Rony Yustianto, ST. Anak Ngunut yang sukses di Bisnis Property

KOLIQ AGUSDIANTO, SE PENGUSAHA ASLI PONOROGO